Gemerisik angin membelai lembut rambutmu
Selapis kabut menggantung, melayang-layang di atas kepalamu
Matamu menangkap kilas cahaya Matari yang menelusup, memantulkan pancaran jingganya
Sisa hujan semalam mengembun, menetes, membasahi
Membuat pelupukmu sembap, mengerjap-ngerjap basah, sendu
Masih ingatkah engkau kepada wanginya tanah basah?
Yang meruap, menyembur, memenuhi udara
Menyesakkan rongga dadamu dengan rindu tak terbendung
Engkau tak menjawab
Masih kenalkah engkau dengan hijaunya rerumputan dan padang ilalang?
Yang melindungi kaki-kakimu, menyuburkan ragamu
Sehingga kau merasa nyaman karenanya
Engkau masih tak bersuara
Masih sadarkah engkau akan jalinan pepohonan di sekelilingmu?
Yang rindang, menaungi dirimu tanpa perlu dipinta
Melindungi tubuhmu dari limbung guruh, sengat petir, dan deru badai
Engkau masih jua tak mau berucap
Kutunggu, detik demi detik
Menit demi menit berlalu
Engkau masih juga sunyi sepi sendiri
Kupandangi dirimu lekat-lekat
Hingga akhirnya ku meragu
Dirimukah yang benar ada di balik pohon pinus itu?
Mega Kuningan, 22 Juli 2013
No comments:
Post a Comment
Thanks for visiting and please leave your comments!! :D