Google Ghifari's Sketchbook - Learn Share Inspire

#03 – Smart Phone, Smart Photos

Desember lalu, alhamdulillah, saya diberi rizqi dan akhirnya bisa membeli sebuah ponsel cerdas. Alasannya sederhana: konektivitas sekaligus pengalaman fotografi yang setidaknya sedikit lebih baik dibanding ponsel sebelumnya. Setidaknya dengan membeli ponsel dengan kualitas kamera yang cukup baik dapat menghemat pengeluaran (karena tak perlu lagi membeli kamera pocket).

Setelah melalui beragam pertimbangan, akhirnya saya memilih Sony Xperia SP sebagai gadget terbaru saya. Meski belum banyak kesempatan untuk berfotografi ria, berikut beberapa hasilnya, yang bisa dibilang tidak terlalu buruk (mungkin skill saya yang masih perlu diasah).

Venue: Gelanggang Samudra Ancol
Venue: "Kuburan Bikun" Universitas Indonesia
Venue: Lapangan Basket Bulungan

Read more...

#02 – Reading, A Lot!!

Baca membaca terus berlanjut, dan rasanya di bulan Januari ini adalah bulan yang paling produktif bagi saya dalam membaca. Saya masih diuntungkan dengan keberadaan stand buku murah Gramedia di Lotte Mart dekat kantor. Kebanyakan buku yang saya baca bulan ini saya beli di sana seperti buku di samping: kumpulan cerpen "Sonata Musim Kelima" karya Lan Fang dan "Kekasih Marionette" karya Ria Dewi Utari, juga psikologi populer "Touch Points" karya Douglas R. Conant.

Di lain lokasi saya berkesempatan membeli kumpulan cerpen 25 tahun Kahitna, kumpulan cerita absurd bernuansa surealistik "Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa" karya Maggie Tiojakin, kumpulan cerita karya Seno Gumira Ajidarma, serta kumpulan cerpen "Colored Lights' karya Leila Aboulela yang kebanyakan berkisah tentang kehidupan imigran Muslim di tanah Britannia. Membaca cerpen tentu membutuhkan effort yang lebih sedikit dibandingkan dengan novel dan roman karena alurnya yang sederhana, penggunaan kalimat yang lugas, namun disertai ending yang kadang tak tertebak. Tanpa butuh waktu lama saya pun telah melahap seluruhnya.

Di bulan ini saya juga membaca roman klasik terkenal yang sebelumnya hanya dikisahkan secara turun temurun "Layla Majnun" yang kini berada dalam bentuk buku setelah dikisahkan kembali oleh Nizami Ganjavi. Kemudian ada "Merantau ke Deli" yang merupakan roman kedua karya Buya Hamka yang saya baca setelah "Tenggelamnya Kapal van der Wijck". Saya begitu merasakan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia melalui roman ini.

Bisa dikatakan di bulan ini, saya sudah mencapai setengah dari target membaca 22 buku. Hmm, it's a good start. Namun tak ada salahnya untuk melebihi target, petualangan di dunia baca masih akan terus berlanjut! :)


Read more...

#02 – Book Hunting

Project kedua dari #Project22 yang telah saya mulai mungkin sudah tidak asing lagi: berburu buku! Setelah hari ulang tahun, beberapa buku telah saya beli dan baca meskipun belum seluruhnya selesai. Mungkin ini bisa menjadi catatan awal mengenai buku-buku tersebut.

Buku pertama yang saya beli setelah 021213 adalah "Sherlock Holmes: The Complete Novels and Stories. Volume 1" pada tanggal 7 Desember 2013. Judulnya sudah sangat jelas. Buku ini merupakan kumpulan lengkap seluruh novel berserta cerita tentang detektif imajinatif yang paling terkenal di dunia karangan Sir Arthur Conan Doyle.

Saya merasa sangat beruntung menemui buku ini di jejeran rak Periplus Pondok Indah Mall. Buku terbitan Bantam Classic ini ternyata memiliki harga yang sangat terjangkau untuk ukuran buku berbahasa Inggris. Buku ini memuat novel dan cerita Sherlock Holmes seperti "A Study in Scarlet", "The Sign of Four", Adventures of Sherlock Holmes", "Memoirs of Sherlock Holmes", dan juga "The Return of Sherlock Holmes". Dan untuk semua itu, harga buku ini hanya Rp 75.000!! Maka tanpa pikir panjang, buku ini langsung menjadi target pembelian saya dan sampai sekarang masih dalam tahap membacanya.

Lima hari setelahnya, sehabis saya work out di fitness center, saya pergi ke Lotte Mart Kuningan City yang pada niat awalnya untuk membeli beberapa kebutuhan. Namun ternyata di dalamnya ada sebuah stand Gramedia khusus buku-buku broken yang dihargai sangat miring, yaitu hanya seharga Rp 15.000 dengan bonus sebuah buku setelah pembelian dua buku. Atau dengan kata lain tiga buah buku hanya dihargai Rp 30.000.

Lagi-lagi tanpa pikir panjang saya langsung mencari buku-buku yang masih layak untuk dibeli dan dibaca hingga akhirnya terbelilah keenam buku (gambar di samping) dengan harga total hanya Rp 60.000!! Saya merasa sangat beruntung berjumpa dengan stand tersebut. Buku-buku tersebut adalah "Main Hati" karya Hilbram Dunar, "The 3rd Alternative" karya Stephen R. Covey, "Tipping Point" dan "Outliers" karya Malcolm Gladwell, "Chicken Soup for the Soul: Think Positive" dan "If Only They Could Talk" karya James Herriot.

Buku-buku ini secara umum masih sangat baik kondisinya. Kondisi broken hanya terlihat sepintas di beberapa buku, seperti kondisi sampul atau halaman yang sedikit terlipat, terkena noda debu atau tinta, dan tidak lagi bersampul plastik. Overall kondisi buku masih sangat baik dan tidak jauh berbeda dengan buku baru. Bayangkan saja berapa harga totalnya bila saya membeli semua buku tersebut dengan harga aslinya, mungkin bisa sekitar 4-5 kali lipat.

Tetapi sayangnya seminggu setelah membeli buku-buku tersebut, tumpukan buku-buku murah di stand Gramedia itu tidak ada lagi yang menarik minat saya untuk membelinya. Kebanyakan buku-buku bagus telah dibeli. Semoga saja kelak akan ada re-stock buku-buku broken yang masih sangat baik itu.. :)

Dari ketujuh buku tersebut, baru tiga buah yang telah saya baca seluruhnya. Masih ada 15 buku lagi yang harus dibeli dan 19 buku lagi yang harus selesai dibaca untuk mencapai target project!!



Read more...

#16 – Working Out, Burning Fat!!

Suasana fitness center (Kamis, 5 Desember 2013)

Believe me or not, my first accomplished project is ... working out!  Project ini langsung terealisasi tepat di hari ulang tahun saya Senin, 2 Desember lalu. Dan entah kebetulan atau memang takdir, pada hari itu sebuah fitness center yang berdekatan dengan kantor saya sedang mengadakan promo: cukup membayar biaya registrasi dan gratis biaya bulan pertama! Tanpa pertimbangan yang panjang saya langsung mendaftar promo itu.

Hari ini praktis menjadi hari ke-empat saya nge-gym. Melalui project ini setidaknya saya (minimal) dapat rutin membakar lemak dan mencapai tubuh ideal, hehe.. :p

Read more...

#Project22: The Essence of Life


   "I don't know about you, but I'm feeling 22." Penggalan lirik dari lagu '22' Taylor Swift tersebut mungkin sedikit banyak menggambarkan kondisi saya sekarang. Yap, hari ini, Senin 2 Desember 2013, adalah bertepatan dengan 22 tahun lahirnya saya ke dunia. Sudah terlalu banyak hal yang telah terjadi dan juga yang terlewatkan, baik di tahun ini maupun tahun-tahun sebelumnya.

   Waktu memang selalu terasa begitu cepat berlalu dan kita senantiasa berkejar-kejaran dengannya. Kadangkala waktu terasa 'tidak terasa', tidak terasa bertahun telah lewat sejak terakhir kali memakai seragam pramuka, dan kini berpakaian formal sebagai pekerja kantoran, tidak terasa dulu hanya seorang anak ingusan yang hanya mengenal main, dan sekarang menjadi tulang punggung keluarga dengan tanggung jawab yang lebih besar. Waktu memang absurd, seakan semua tunduk padanya meski keberadaannya tak pernah terbukti oleh eksperimen fisika manapun.

   Saya rasa beranjaknya usia saya ke 22 tahun hari ini merupakan momen yang sangat tepat untuk kembali berefleksi, mengintrospeksi dan berdialog dengan diri. Sangat banyak hal buruk yang harus dihilangkan, begitu banyak kesempatan yang mestinya bisa diikuti, dan juga banyak rencana baik dan juga cita-cita yang sebisa mungkin direalisasikan demi tercapainya diri yang seutuhnya. Maka dari itu, terinspirasi dari blog Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2009, Muchdlir Zauhariy, saya akan merangkum rencana-rencana saya dalam menggapai impian dan cita-cita ke dalam sebuah project personal "#Project22: The Essence of Life".

   Dalam setahun ke depan, blog ini akan dipenuhi serangkaian tulisan mengenai pencapaian saya terhadap project-project tersebut. Setidaknya tulisan-tulisan tersebut akan menjadi komitmen dan selalu mengingatkan saya terhadap rencana dan harapan-harapan yang perlu diperjuangkan. Barangkali selama proses tulis-menulis itu saya akan menjumpai banyak hal yang bisa membuat diri ini menjadi lebih baik dan berarti.

   Inilah 22 project yang akan saya lakukan selama setahun ke depan. Urutan ini tidaklah mencerminkan prioritas.

#01 "My Life Retrosynthesis": A Life Blueprint

#02 "Voracious Reader": Buy and Read 22 New Books

#03 "Biochemist Once More": Learning Chemistry and Biochemistry from Basics
 
#04 "Travel Story Writing": Prose and Poem

#05 "English Mission": Reaching TOEFL Standards for University Application

#06 "A Long Road to Become A PhD": Getting Oversea Post-Graduate Scholarship

#07 "Running Like Wind!": Joining 5K and 10K Marathon Competition

#08 "Popular Science Writer": Writing 22 New Popular Science Articles

#09 "Become A Photography Enthusiast": Learning Photography Basics

#10 "Gadget Freak": New Gadget for Better Photography Experience

#11 "Short Story Writer": One Short Story to Media in A Month

#12 "Foreign Language Learner": Learning Deutsch and Arabic

#13: "The Fast and The Furious": Learning How to Drive Four-Wheel Vehicle

#14: "The Jakarta Secret": Exploring Museums and Historical Sites in Jakarta

#15: "Let's Do Fun!!": Traveling to Exciting Places

#16: "Healthy and Athletic Body": Working Out at Gym!

#17: "Experiencing Art and Culture": Attending Art and Culture Festivals

#18: "Literary Adventure": Attending Ubud Writers and Readers Festival

#19: "Balancing Brain with Music": Learning Guitar and Violin

#20: "A Healthy Way": More Healthy Food, Less Junk Food

#21: "Social Activist": Joining Social Movement

#22: "Stronger Vertical Link": Better Spiritualism


Hope I can achieve all of them!! :D



Read more...

Antara Teknologi dan Evolusi Manusia


"It has become appallingly obvious that our technology has exceeded our humanity."
Albert Einstein

   Kehidupan manusia saat ini, baik kita sadari atau tidak, selalu bersentuhan, berkaitan erat, dan bahkan sangat bergantung kepada teknologi. Teknologi mewarnai hampir seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari komunikasi, informasi, transportasi, ekonomi-bisnis, industri, hingga kehidupan sosial-budaya. Penggunaan teknologi yang begitu luas tersebut tentu menghasilkan dampak dan pengaruh yang luar biasa bagi umat manusia, salah satunya adalah evolusi.

   Sebelum berbicara lebih jauh mengenai pengaruh teknologi pada kehidupan manusia, kita perlu untuk mengetahui makna dari kata ‘teknologi’ itu sendiri. Teknologi terdiri atas dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne yang berarti kemampuan, dan logia yang berarti pengetahuan. Secara umum makna dari teknologi adalah pengetahuan mengenai teknik, alat, sistem, atau metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Pada hakikatnya, teknologi adalah buah pikir manusia yang hadir sebagai jawaban atas berbagai permasalahan yang dihadapi. 

   Teknologi telah hadir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia semenjak manusia itu sendiri eksis di muka bumi. Penggunaan kapak batu untuk berburu pada zaman batu tua (paleolithicum) jutaan tahun lampau, penemuan metode peleburan dan penempaan tembaga dan perunggu di zaman logam, hingga penggunaan roda pada pembuatan piramida pada zaman Mesir kuno adalah beberapa contoh nyata bahwa teknologi telah melekat di kehidupan manusia sejak lama.

   Salah satu periode paling bersejarah yang kelak akan menentukan dalam perkembangan teknologi hingga saat ini adalah revolusi industri di Inggris. Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1760 hingga 1840 mengawali perubahan besar-besaran di bidang industri. Mulai dari industri tekstil, pertambangan, produksi logam dan bahan kimia, penggunaan mesin uap, hingga pembuatan jalan dan jalur kereta. Tidak hanya Inggris tetapi juga Eropa dan seluruh dunia. 

   Bahkan pengaruh revolusi industri pun masih terasa hingga sekarang. Penggunaan mesin canggih di berbagai pabrik produksi, moda transportasi modern seperti mobil dan kereta api, hingga teknologi produksi beragam bahan kimia. Namun ternyata tidak hanya dampak positif, revolusi industri juga berperan menciptakan suatu kelas sosial baru, yaitu kelas buruh yang juga menjadi bagian tak terpisahkan dari evolusi sosial manusia. 

   Gelinding roda teknologi seakan tak dapat dihentikan sejak saat itu. Berbagai ledakan inovasi dan kreativitas para penemu di seluruh dunia menciptakan wajah teknologi hingga seperti dewasa ini. Penemuan lampu pijar oleh Thomas Alva Edison, radio oleh Guglielmo Marconi, telepon kabel oleh Alexander Graham Bell, dan televisi oleh John Logie Baird di awal abad ke-20 adalah beberapa penemuan yang akan selalu terkenang dalam pikiran kita yang juga menjadi tonggak sejarah berdirinya era teknologi modern.

   Abad 20 pun segera menjadi abad teknologi modern. Bahkan teknologi yang hadir pada setiap dekade pada abad ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan dekade sebelumnya. Pada periode ini, para penemu, ilmuwan, dan praktisi teknologi berlomba-lomba melahirkan berbagai produk teknologi mencengangkan yang dapat kita nikmati hingga saat ini. Tiga di antaranya adalah penemuan yang berdampak sangat besar terhadap dunia informasi dan komunikasi hingga menjadi sebuah fenomena sampai saat ini: komputer, telepon selular (ponsel), dan internet.

   Komputer merupakan salah satu penemuan terbesar di abad 20. Sejumlah perusahaan pengembang dan penemu visioner di berbagai negara saling berkontribusi dalam menciptakan algoritma, semikonduktor, mikroprosesor, program, hingga monitor dan keyboard sehingga membentuk komputer seperti yang kita gunakan saat ini. Raksasa teknologi seperti Microsoft, Apple, dan IBM pun memiliki peranan besar dalam pengembangan produk komputer.

   Produk teknologi ini memiliki fungsi dan dampak yang sangat besar bagi manusia. Personal computer (PC) desktop, laptop, notebook, netbook, maupun PC tablet seakan telah menjadi benda wajib, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga sekolah, universitas, perpustakaan, rumah sakit, dan juga berbagai profesi yang menuntut penggunaan komputer. 

   Pengolahan data, penyajian informasi, penyuntingan gambar dan video, membuat dan mendengarkan musik, bahkan hingga penelitian ilmiah dapat dilakukan melalui komputer. Kehebatan komputer yang multifungsi ini tentu menjadi salah satu hal yang mengubah paradigma manusia terhadap teknologi. Hingga saat ini diperkirakan sekitar 900 juta orang telah menggunakan komputer.

   Produk teknologi besutan abad 20 selanjutnya adalah telepon seluler (ponsel) atau telepon jinjing (handphone). Melanjutkan inovasi luar biasa yang dilakukan oleh Graham Bell atas penemuan telepon kabelnya, John F. Mithcell dan Martin Cooper dari perusahaan ponsel ternama Motorola berhasil mendemonstrasikan penggunaan ponsel pertama di dunia pada tahun 1973.

   Pada awalnya telepon nirkabel buatan mereka berbobot sekitar satu kilogram dan hanya dapat melakukan panggilan telepon. Namun pada perkembangannya, ternyata ponsel mengalami evolusi yang cepat dan signifikan. Di akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21, ponsel tidak hanya digunakan untuk melakukan panggilan, tetapi juga untuk mengirim pesan singkat (SMS), pesan multimedia (MMS), bermain game, memutar musik, hingga mengambil gambar dari kamera. 

Evolusi telepon seluler
   Kini, pada dekade kedua di abad 21, penggunaan ponsel cerdas atau lebih dikenal sebagai smartphones semakin marak. Smartphones dapat melakukan berbagai hal layaknya komputer dalam ukuran sebuah ponsel. Pengguna smartphone juga dimanjakan oleh layar sentuh (touchscreen) yang lebar, kualitas suara yang jernih, kamera resolusi tinggi, konektivitas internet juara, hingga variasi aplikasi yang menggiurkan. 

   Saat ini pengguna ponsel diperkirakan mencapai enam miliar pengguna atau setara dengan 87% dari total populasi dunia. Hal ini membuat ponsel telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup dan kehidupan sosial-budaya manusia sehari-hari. Ponsel menjadi salah satu benda yang wajib dibawa kemanapun, kapanpun, dan pada kesempatan apapun. Ponsel pun dapat dikatakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan evolusi perilaku manusia.

   Produk teknologi yang diciptakan pada abad 20 dan tak kalah fenomenal adalah internet yang merupakan akronim dari international network atau jejaring internasional. Berawal dari ide untuk menghubungkan komputer di seluruh dunia, organisasi ilmu pengetahuan Eropa CERN memulai instalasi dan operasi penggunaan internetworking pada berbagai sistem komputer, workstation, komputer pribadi, dan juga sistem akselarator di Eropa pada tahun 1984-1988. 

   Penggunaan metode internet pun menjamur setelah itu. Internet dengan segera menjadi penghubung yang luar biasa antar komputer, ponsel, basis data, dan sistem jejaring di seluruh dunia. Kemajuan pesat internet pun telah mengubah pandangan kita terhadap komunikasi dan informasi. Salah satu contoh nyata yang sehari-hari kita temui adalah berkembangnya mesin pencari seperti Google yang membuat informasi sangat mudah untuk ditemukan. Selain itu, bersosialisasi di dunia virtual via jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook, mengobrol lewat aplikasi messenger dan video call, berbagi ide dan gagasan di blog, hingga bertransaksi bisnis melalui internet banking sudah tak lagi asing bagi kita. 

   Ketiga produk teknologi tersebut telah membentuk dunia seperti saat ini. Dunia yang dinamis dimana informasi dari seluruh penjuru bumi dapat diakses dengan cepat dan mudah, komunikasi dapat dilakukan meski terpisah jarak puluhan ribu kilometer, transaksi bisnis dan ekonomi secara real time, serta berbagai ide dan gagasan tersimpan di tiap halaman web. Mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh para pendahulu kita bahwa semua ‘keajaiban’ tersebut bisa terjadi karena berkembangnya teknologi. 

   Teknologi telah menjadi bagian penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Teknologi yang merupakan hasil pemikiran manusia pada akhirnya akan mengubah dan menjadi bagian dari evolusi manusia itu sendiri. Beberapa contoh nyata sebagian besar telah kita alami sendiri seperti misalnya social networking yang dapat menjadi faktor evolusi sosial-budaya, transaksi internet yang menjadi tonggak evolusi ekonomi, serta penggunaan smartphone yang menjadi faktor evolusi perilaku dan psikologis manusia. 

   Begitupun dengan pesan singkat dan chatting dapat mengevolusi dunia linguistik, penggunaan surat elektronik yang mengurangi penggunaan kertas secara signifikan, hingga berbagi ide dan karya pikir di web yang dapat merubah tatanan ideologi dan cara berpikir. Dapat dibayangkan, betapa besar dampak, baik positif maupun negatif, dari penggunaan teknologi yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

   Bagaimanapun, penemuan teknologi adalah salah satu pencapaian terbesar umat manusia yang tetap harus digunakan secara bijak. Selama manusia masih ada di muka bumi, teknologi akan terus berkembang, berinovasi, dan menciptakan berbagai kemudahan yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya, serta menjadi bagian dari evolusi kehidupan manusia yang akan terus menerus berlangsung.

 Follow @abighifari untuk berkomunikasi lebih lanjut :) 


Read more...