Google Ghifari's Sketchbook - Learn Share Inspire

Antara Teknologi dan Evolusi Manusia


"It has become appallingly obvious that our technology has exceeded our humanity."
Albert Einstein

   Kehidupan manusia saat ini, baik kita sadari atau tidak, selalu bersentuhan, berkaitan erat, dan bahkan sangat bergantung kepada teknologi. Teknologi mewarnai hampir seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari komunikasi, informasi, transportasi, ekonomi-bisnis, industri, hingga kehidupan sosial-budaya. Penggunaan teknologi yang begitu luas tersebut tentu menghasilkan dampak dan pengaruh yang luar biasa bagi umat manusia, salah satunya adalah evolusi.

   Sebelum berbicara lebih jauh mengenai pengaruh teknologi pada kehidupan manusia, kita perlu untuk mengetahui makna dari kata ‘teknologi’ itu sendiri. Teknologi terdiri atas dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu techne yang berarti kemampuan, dan logia yang berarti pengetahuan. Secara umum makna dari teknologi adalah pengetahuan mengenai teknik, alat, sistem, atau metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Pada hakikatnya, teknologi adalah buah pikir manusia yang hadir sebagai jawaban atas berbagai permasalahan yang dihadapi. 

   Teknologi telah hadir dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia semenjak manusia itu sendiri eksis di muka bumi. Penggunaan kapak batu untuk berburu pada zaman batu tua (paleolithicum) jutaan tahun lampau, penemuan metode peleburan dan penempaan tembaga dan perunggu di zaman logam, hingga penggunaan roda pada pembuatan piramida pada zaman Mesir kuno adalah beberapa contoh nyata bahwa teknologi telah melekat di kehidupan manusia sejak lama.

   Salah satu periode paling bersejarah yang kelak akan menentukan dalam perkembangan teknologi hingga saat ini adalah revolusi industri di Inggris. Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1760 hingga 1840 mengawali perubahan besar-besaran di bidang industri. Mulai dari industri tekstil, pertambangan, produksi logam dan bahan kimia, penggunaan mesin uap, hingga pembuatan jalan dan jalur kereta. Tidak hanya Inggris tetapi juga Eropa dan seluruh dunia. 

   Bahkan pengaruh revolusi industri pun masih terasa hingga sekarang. Penggunaan mesin canggih di berbagai pabrik produksi, moda transportasi modern seperti mobil dan kereta api, hingga teknologi produksi beragam bahan kimia. Namun ternyata tidak hanya dampak positif, revolusi industri juga berperan menciptakan suatu kelas sosial baru, yaitu kelas buruh yang juga menjadi bagian tak terpisahkan dari evolusi sosial manusia. 

   Gelinding roda teknologi seakan tak dapat dihentikan sejak saat itu. Berbagai ledakan inovasi dan kreativitas para penemu di seluruh dunia menciptakan wajah teknologi hingga seperti dewasa ini. Penemuan lampu pijar oleh Thomas Alva Edison, radio oleh Guglielmo Marconi, telepon kabel oleh Alexander Graham Bell, dan televisi oleh John Logie Baird di awal abad ke-20 adalah beberapa penemuan yang akan selalu terkenang dalam pikiran kita yang juga menjadi tonggak sejarah berdirinya era teknologi modern.

   Abad 20 pun segera menjadi abad teknologi modern. Bahkan teknologi yang hadir pada setiap dekade pada abad ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan dekade sebelumnya. Pada periode ini, para penemu, ilmuwan, dan praktisi teknologi berlomba-lomba melahirkan berbagai produk teknologi mencengangkan yang dapat kita nikmati hingga saat ini. Tiga di antaranya adalah penemuan yang berdampak sangat besar terhadap dunia informasi dan komunikasi hingga menjadi sebuah fenomena sampai saat ini: komputer, telepon selular (ponsel), dan internet.

   Komputer merupakan salah satu penemuan terbesar di abad 20. Sejumlah perusahaan pengembang dan penemu visioner di berbagai negara saling berkontribusi dalam menciptakan algoritma, semikonduktor, mikroprosesor, program, hingga monitor dan keyboard sehingga membentuk komputer seperti yang kita gunakan saat ini. Raksasa teknologi seperti Microsoft, Apple, dan IBM pun memiliki peranan besar dalam pengembangan produk komputer.

   Produk teknologi ini memiliki fungsi dan dampak yang sangat besar bagi manusia. Personal computer (PC) desktop, laptop, notebook, netbook, maupun PC tablet seakan telah menjadi benda wajib, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga sekolah, universitas, perpustakaan, rumah sakit, dan juga berbagai profesi yang menuntut penggunaan komputer. 

   Pengolahan data, penyajian informasi, penyuntingan gambar dan video, membuat dan mendengarkan musik, bahkan hingga penelitian ilmiah dapat dilakukan melalui komputer. Kehebatan komputer yang multifungsi ini tentu menjadi salah satu hal yang mengubah paradigma manusia terhadap teknologi. Hingga saat ini diperkirakan sekitar 900 juta orang telah menggunakan komputer.

   Produk teknologi besutan abad 20 selanjutnya adalah telepon seluler (ponsel) atau telepon jinjing (handphone). Melanjutkan inovasi luar biasa yang dilakukan oleh Graham Bell atas penemuan telepon kabelnya, John F. Mithcell dan Martin Cooper dari perusahaan ponsel ternama Motorola berhasil mendemonstrasikan penggunaan ponsel pertama di dunia pada tahun 1973.

   Pada awalnya telepon nirkabel buatan mereka berbobot sekitar satu kilogram dan hanya dapat melakukan panggilan telepon. Namun pada perkembangannya, ternyata ponsel mengalami evolusi yang cepat dan signifikan. Di akhir abad ke-20 hingga awal abad ke-21, ponsel tidak hanya digunakan untuk melakukan panggilan, tetapi juga untuk mengirim pesan singkat (SMS), pesan multimedia (MMS), bermain game, memutar musik, hingga mengambil gambar dari kamera. 

Evolusi telepon seluler
   Kini, pada dekade kedua di abad 21, penggunaan ponsel cerdas atau lebih dikenal sebagai smartphones semakin marak. Smartphones dapat melakukan berbagai hal layaknya komputer dalam ukuran sebuah ponsel. Pengguna smartphone juga dimanjakan oleh layar sentuh (touchscreen) yang lebar, kualitas suara yang jernih, kamera resolusi tinggi, konektivitas internet juara, hingga variasi aplikasi yang menggiurkan. 

   Saat ini pengguna ponsel diperkirakan mencapai enam miliar pengguna atau setara dengan 87% dari total populasi dunia. Hal ini membuat ponsel telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup dan kehidupan sosial-budaya manusia sehari-hari. Ponsel menjadi salah satu benda yang wajib dibawa kemanapun, kapanpun, dan pada kesempatan apapun. Ponsel pun dapat dikatakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan evolusi perilaku manusia.

   Produk teknologi yang diciptakan pada abad 20 dan tak kalah fenomenal adalah internet yang merupakan akronim dari international network atau jejaring internasional. Berawal dari ide untuk menghubungkan komputer di seluruh dunia, organisasi ilmu pengetahuan Eropa CERN memulai instalasi dan operasi penggunaan internetworking pada berbagai sistem komputer, workstation, komputer pribadi, dan juga sistem akselarator di Eropa pada tahun 1984-1988. 

   Penggunaan metode internet pun menjamur setelah itu. Internet dengan segera menjadi penghubung yang luar biasa antar komputer, ponsel, basis data, dan sistem jejaring di seluruh dunia. Kemajuan pesat internet pun telah mengubah pandangan kita terhadap komunikasi dan informasi. Salah satu contoh nyata yang sehari-hari kita temui adalah berkembangnya mesin pencari seperti Google yang membuat informasi sangat mudah untuk ditemukan. Selain itu, bersosialisasi di dunia virtual via jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook, mengobrol lewat aplikasi messenger dan video call, berbagi ide dan gagasan di blog, hingga bertransaksi bisnis melalui internet banking sudah tak lagi asing bagi kita. 

   Ketiga produk teknologi tersebut telah membentuk dunia seperti saat ini. Dunia yang dinamis dimana informasi dari seluruh penjuru bumi dapat diakses dengan cepat dan mudah, komunikasi dapat dilakukan meski terpisah jarak puluhan ribu kilometer, transaksi bisnis dan ekonomi secara real time, serta berbagai ide dan gagasan tersimpan di tiap halaman web. Mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh para pendahulu kita bahwa semua ‘keajaiban’ tersebut bisa terjadi karena berkembangnya teknologi. 

   Teknologi telah menjadi bagian penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Teknologi yang merupakan hasil pemikiran manusia pada akhirnya akan mengubah dan menjadi bagian dari evolusi manusia itu sendiri. Beberapa contoh nyata sebagian besar telah kita alami sendiri seperti misalnya social networking yang dapat menjadi faktor evolusi sosial-budaya, transaksi internet yang menjadi tonggak evolusi ekonomi, serta penggunaan smartphone yang menjadi faktor evolusi perilaku dan psikologis manusia. 

   Begitupun dengan pesan singkat dan chatting dapat mengevolusi dunia linguistik, penggunaan surat elektronik yang mengurangi penggunaan kertas secara signifikan, hingga berbagi ide dan karya pikir di web yang dapat merubah tatanan ideologi dan cara berpikir. Dapat dibayangkan, betapa besar dampak, baik positif maupun negatif, dari penggunaan teknologi yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

   Bagaimanapun, penemuan teknologi adalah salah satu pencapaian terbesar umat manusia yang tetap harus digunakan secara bijak. Selama manusia masih ada di muka bumi, teknologi akan terus berkembang, berinovasi, dan menciptakan berbagai kemudahan yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya, serta menjadi bagian dari evolusi kehidupan manusia yang akan terus menerus berlangsung.

 Follow @abighifari untuk berkomunikasi lebih lanjut :) 


Read more...

You Are One of Google Books Contributor!

   A few days ago, I got a news from a friend of mine in Twitter that we can download e-books from Google Play Store for free! I was very excited about this, so without any further due I downloaded several epic novels such as "Les Miserables", "The Three Musketeers", "Wuthering Heights", "Frankenstein", and even "Romeo and Juliet". I also downloaded Google Play Book to read them and made my own e-library in my tablet.

My collection on Google Play Book
   Based on my own rough observation, I might conclude that the typical books that can be downloaded in Google Play are fairly old literature books which were published before the beginning of twenty-first century. Maybe, this can be a fair reason why those books are available for free.

   Then I am wondering and questioning myself: are there any other reasons why all of those amazing books are free? What if I say that you are one of contributor that bring those old books to become available for free in digital format?

   However, those free books reminded me of a TED talk by Luis von Ahn of Carnegie Mellon University in 2011 (you may see the video below) about his project, "Captcha" and "Re-Captcha". I assumed that all of you are fairly familiar with those terms. Yeah, you must have found it everywhere across the world wide webs, email services, blogs, internet forums or even while you add your Facebook friend or make a new Twitter account. 

   Basically, "Captcha" is a service which prevents bot activity by providing combination of words, letters, or numbers that must be correctly inputted by users to done some internet activities. This task cannot be done by computers yet, so it may prove that you are a human, not a bot. Thus it can secure the websites, reduce spams, preventing fraud, etc.


   Since the invention, "captcha" were used widely on the internet for the reason of internet security. But, most of internet users found this as an annoying service. For your information, roughly there are 200 million captchas typed everyday around the world and each captcha 'wasted' 10 seconds of your time, every time you typed it. So, essentially around 555 thousands hours of human time are 'wasted' every day because we typed those captchas.

   Based on those facts, Luis von Ahn as the inventor of "Captcha" started feeling bad about this and questioning himself 'is there any way we can use this effort for good of humanity?' Then he came up with a new project "Re-Captcha", as a bright and brilliant solution to bridge internet security problem and book digitization project!

   Like I mentioned before, this captcha cannot be solved by computers yet. So for those 10 seconds of our 'wasted' time to type captcha, basically we are doing something amazing that computer cannot yet do. The idea of "Re-Captcha" itself is the effort of you to type captcha can be used to help computers recognizing words or characters in the paper of old books, newspaper, or other documents which cannot be read or deciphered by computers due to their degraded ink and paper. The scanned images of those papers that contain text were split into words. And then these words are used as captcha images.


    So, every time you solve "Re-Captcha" words, you are not only proving that you are a human, but also contributing to digitize human knowledge. Not surprisingly, Google has acquired "Re-Captcha" from around four years ago to support their own project like Google News and Google Books. And now the answers for my questions above are clearly seen. Literally, without our consideration, we are all contributing to digitize those free books every time we type captcha. Currently, we may see that the projects seems quite well and bring something good for humanity, free books.


Read more...