Google Ghifari's Sketchbook - Learn Share Inspire

Hujan Bicara Cinta



Hujan..
Bagimu kata hujan merupakan sebuah metafora yang bermakna. Tidak hanya tentang titik-titik air yang jatuh dari langit dan menimpamu dan harimu semenjak pagi. Fenomena hujan bagimu selalu indah. Ia membawa keceriaan di hari yang panas, menenangkan dirimu yang terlalu sibuk dengan realita ruang-waktu hingga kau hanyut di dalamnya, dan ia pun membawamu kepada keindahan pelangi setelahnya.

Bagimu hujan memiliki makna yang berbeda. Hujan merupakan fenomena alam yang mengajarkanmu banyak hal.

Siklus hujan terjadi alami, tanpa pretensi, tanpa pamrih, selalu ada meski tak pernah berjanji. Namun eksistensinya selalu dapat kamu rasakan, kamu dapat merasakan kesejukannya, tanaman tumbuh karenanya dan hewan-hewan ceria ketika ia ada.
Alam adalah kitab yang terbentang yang telah mengajarimu begitu banyak hal, begitupun hujan. Siklus hujan adalah proses, mengalami. Angin laut memberi penghidupan. Gerimis di pantai membawa keceriaan. Hujan di hulu memberi kehidupan. Bahkan gemuruh sekalipun yang senantiasa memberi hikmah..

Bagimu cinta sama dengan hujan itu. Sebuah siklus, sebuah proses. Sama seperti hujan itu cinta adalah siklus, sebuah lingkaran yang tidak memiliki awal maupun akhir. Awalnya adalah akhirnya, dan akhirnya adalah awalnya. Cinta tidak memiliki tujuan yang harus dicapai. Cinta adalah memahami dan menghayati kemistri antara kamu dan dia, percakapan hatimu dan hatinya dengan sebuah bahasa universal, kata hati.

Bagai hujan yang memberimu keceriaan dan kebahagiaan ketika melihat dan mendengarnya, cinta pun memberimu hal yang sama. Cintalah yang membuat hatimu bernyanyi lagu merdu, bagaikan melodi alam yang dipersembahkan hujan.

Laksana hujan yang menghadirkan kesejukan seketika saat kemarau berkepanjangan berakhir, demikian halnya dengan cinta. Ia mampu memberimu rasa sejuk di saat dirimu jenuh akan realita, meski ia bukanlah pelarian.

Laksana hujan memberi kehidupan pada tanaman, cinta memelihara kamu dan dia untuk terus tumbuh dan mengalami kehidupan yang sama sekali berbeda dan tak pernah kalian duga sebelumnya.

Hujan adalah realitas
Hujan adalah metafora
Hujan bicara cinta…

Created: 23 DESEMBER 2009
Read more...

Latar Belakang


Entah kenapa ada sesuatu yang aneh pada diri saya, justru ketika seharusnya saya merasa senang, gembira tak alang kepalang, LIBURAN SEMESTER PERTAMA saya semenjak kuliah di Universitas Indonesia (karena saya belum pernah kuliah sebelumnya. Hehee..). Saya merasa sedikit gamang karena jujur kegiatan yang selama ini saya lakukan untuk mengusir rasa bosan kebanyakan berkutat di kampus UI Depok dan sekitarnya. Kuliah 5 hari seminggu, Sabtu pun kemungkinan besar saya tetap ke kampus karena ada kegiatan lain, mengerjakan berbagai tugas dan jurnal praktikum di kampus karena dikejar-kejar deadline pengumpulan, belajar bareng temen kuliah yang biasanya hanya terjadi sebelum UTS dan UAS atau hanya sekedar ngumpul, bersenda-gurau serta melepas lelah dan penat akibat bertumpuknya tugas yang mesti dikerjakan. Itu semua seakan telah menjadi sebuah rutinitas yang menarik meski terkadang membosankan juga..

Liburan semester ganjil yang panjang ini dengan kata lain akan menjauhkan saya dari rutinitas yang hampir mendarah-daging tersebut dengan dampak saya akan dapat dipastikan merasakan kebosanan hingga liburan berakhir. Saya tidak berencana pergi liburan kemanapun, tidak ke Puncak, tidak ke pegunungan, tidak juga ke pantai seperti gambar di atas. Kemungkinan besar saya akan terus di rumah hingga liburan berakhir. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk merencanakan berbagai kegiatan yang akan saya lakukan sejak liburan tiba demi 'membunuh' rasa bosan yang akan menghantui saya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat sebuah blog yang menceritakan berbagai peristiwa yang saya alami dan tulisan-tulisan yang saya buat sebelumnya dan beberapa telah dipublikasikan di situs internet. Dengan latar belakang seperti itulah blog ini ada di hadapan Anda dan bisa Anda baca. Semoga bermanfaat!! :)

Abi Ghifari
Read more...

Mendongkrak Semangat dan Kualitas Belajar: Part 2


Jika pada artikel sebelumnya lebih menekankan pada peningkatan semangat belajar, maka pada artikel kali ini akan dibahas lebih kepada peningkatan kualitas belajar dalam rangka meraih kesuksesan. Belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan selalu berkembang tergantung pada kemampuan dan kemauan (skill and will) si pembelajar.
Berikut adalah beberapa cara meningkatkan kualitas belajar. Perlu diingat bahwa hal-hal dibawah ini hanyalah opini penulis dan cara setiap orang untuk meningkatkan kualitas belajar berbeda-beda.

1. Etika
Sama halnya seperti semua yang kita lakukan, belajar pun ada etikanya. Hendaknya proses belajar yang kita lakukan tidak mengganggu orang lain. Misalnya ada beberapa orang yang jika menghafal sesuatu harus menyebutkan dengan suara yang cukup lantang. Mungkin hal itu akan efektif bagi orang tersebut, namun jika hal itu dilakukan di tempat yang cukup umum sehingga mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang sekitar sebaiknya hal itu dihindari. Mungkin jika dilakukan di kamar dimana tak ada lagi orang yang mendengar selain kita hal itu sah-sah saja dilakukan.

Etika belajar yang lain ialah kedislipinan yang berkaitan erat dengan waktu. Belajar memang penting, namun jika kita terus belajar hingga lupa akan hal-hal lain seperti makan misalnya, hal itu tentu tidak sehat dan efektif. Belajarlah pada waktunya dan berhenti pada waktunya. Jangan sampai menguras tenaga dan pikiran untuk belajar. Mungkin hal ini sering diterapkan pada SKS (Sistem Kebut Semalam) jika ada ulangan mendadak padahal kita belum mengetahui materinya. Hal itu tidak efektif, malah membuat kita lelah karena kurang istirahat.

Secara personal kita dapat menentukan sendiri kapasitas kita dalam belajar, sejauh mana kemampuan kita dan hal-hal apa saja yang telah kita ketahui sehingga berlaku etis dalam belajar dapat kita raih.

2. Tindakan yang nyata
Aspek ini merupakan aspek penting dalam penigkatan kualitas belajar sekaligus sebagai tujuan akhir kita dalam mempelajari sesuatu. Bertindak secara nyata dari apa yang telah kita pelajari merupakan proses pembelajaran yang paling efektif. Di dalam melakukan hal yang telah kita pelajari sering kita menemui bahwa di dalam hal yang kita lakukan seringkali ada hal baru yang belum kita pelajari sehingga proses belajar tak berhenti sampai di situ. Ini merupakan hal yang baik karena ini juga menumbuhkan kesadaran bagi kita, para mahasiswa untuk terus menuntut ilmu karena semakin digali semakin banyak hal baru yang bisa kita dapat dari belajar.

Tak hanya itu, aspek ini menjadi penting karena bertindak secara nyata dalam proses pembelajaran membawa banyak efek secara positif. Tindakan yang nyata membawa kita pada kesuksesan dan keadaan yang lebih baik. Tentu saja kegagalan akan sering ditemui, namun seperti yang telah sering kita dengar: kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Kegagalan tersebut dapat membuat kita belajar semakin tekun dan cermat pada kesalahan sebelumnya. Seperti banyak pepatah mengatakan: “belajarlah dari kesalahan” dan atau “pengalaman adalah guru terbaik”.

3. Doa
Selain dari usaha kita semua itu, ada satu hal yang tak kalah pentingnya: doa. Berdoa kepada Tuhan atas apa yang telah kita lakukan dalam belajar bertujuan agar apa yang telah kita lakukan dapat bermanfaat baik diri kita sendiri maupun orang lain. Dengan berdoa kita juga diberi ketenangan, semangat baru dan harapan-harapan indah dalam menjalani proses belajar.

Bahkan dalam Islam, banyak anjuran untuk berdoa sebelum memulai belajar, yang mengesankan betapa pentingnya arti proses belajar. Doa itu adalah: “Robbi zidni ilman, wa arzuqni fahman”. Ya Tuhanku berikanlah ilmu padaku dan tambahkanlah padaku pemahaman yang baik, kira-kira begitulah artinya. Doa tersebut memberi pelajaran bahwa ilmu dan pemahaman semua datang dari Tuhan dan sudah sepatutnya kita semua meminta dan memohon dari-Nya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa sekalian dan dapat membuat teman-teman semua bersemangat dan selalu optimis dalam belajar dan menggapai cita-cita. Setiap kali kita belajar kita telah membangun satu anak tangga menuju cita-cita dan kesuksesan kita setinggi bintang di langit. Seperti yang sering kita lihat pada sampul buku atau gambar-gambar di dinding sewaktu kita SD dulu, “Gapailah cita-citamu setinggi bintang di langit”. Satu-satunya cara untuk menggapainya adalah belajar.
Selamat belajar teman-teman dan semoga sukses!!

Created: July 8, 2009
Also published at www.anakui.com

Read more...

Mendongkrak Semangat dan Kualitas Belajar: Part 1



Seringkali semangat belajar kita baik sebagai siswa maupun mahasiswa, seperti naik gunung turun gunung. Terkadang naik, berada di puncak lalu dengan cepat bisa saja turun dan berada di dasar terendah. Itu tentu saja wajar terjadi, namun jika yang terjadi adalah semangat belajar kita berada di dasar, gak naik-naik, maka tentulah harus dicari solusinya agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Mendongkrak semangat belajar memang gampang-gampang sulit, setiap orang tentu berbeda-beda caranya agar bisa meningkatkan semangat belajar. Berikut beberapa tips dan cara agar semangat dan kualitas belajar dapat terdongkrak:

1. Optimisme

Jika kita optimis dalam belajar, optimis bahwa yang kita pelajari dapat berguna kelak secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh drastis pada semangat belajar kita. Bagaimana tidak, bila kita bisa mengubah mind-set kita terhadap suatu pelajaran misalnya, bahwa pelajaran itu akan berguna kelak bagi kita sendiri apalagi bagi orang banyak, tentu kita akan berusaha keras mempelajari pelajaran itu.

2. Fokus dan konsentrasi
Dua hal ini merupakan dua sisi dalam mata uang, jika kita fokus terhadap suatu hal maka –disadari atau tidak– kita juga akan berkonsentrasi dalam hal itu. Dua hal ini penting dalam mendongkrak semangat belajar karena dengan berfokus dan konsentrasi terhadap suatu pelajaran, maka kita dapat mengerti topik pelajaran apa yang sedang kita bahas, masalah apa yang sedang kita hadapi sehingga kita dapat member solusi bagi masalah tersebut. Hal tersebut tentu dapat memberi semangat baru dalam belajar.

3. Efektivitas dan efisiensi
Dalam belajar, kita dituntut harus bersikap seefektif dan seefisien mungkin. Efektif dalam arti bahwa pelajaran tersebut memang pelajaran yang kita minati sehingga menjadi efektif ketika dipelajari. Efisien dalam arti metode dan waktu pembelajarannya. Tiga puluh menit yang efektif untuk menjawab sebuah soal misalnya, tentu jauh lebih efisien dibanding membaca 20 halaman sekaligus dalam waktu yang sama namun kita tidak mengerti apa yang sedang menjadi pokok permasalahan.

4. Kesehatan
Tentu saja faktor ini tidak bisa diabaikan! Men sana in corpore sano, pepatah lama dari Latin itu tentu saja mengingatkan kita semua betapa pentingnya kesehatan raga bagi kesehatan jiwa dan pikiran.
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh penting untuk menjaga vitalitas dan ketajaman pikiran, sehingga jika tubuh kita sehat dan bugar tentu pikiran kita terasa fresh.

Biasakan diri untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi. Tentu saja itu belum cukup, tambahlah dengan olahraga yang teratur dan gaya hidup sehat dengan tidak merokok, konsumsi kafein berlebihan, apalagi narkotika dan zat adiktif lainnya.

Terkait dengan makanan, beberapa cemilan tertentu memang dapat memperbaiki mood dan konsentrasi dalam belajar misalnya cokelat. Cokelat mengandung glukosa dalam kadar yang tinggi sebagai sumber energi yang dapat langsung diubah. Selain itu, cokelat dapat menaikkan kadar serotonin, suatu neurotransmitter dalam otak yang dapat menimbulkan perasaan rileks. Maka, makan cokelat pada saat belajar dapat membuat kita rileks dan semakin semangat. Namun, tetap harus diingat karena cokelat banyak mengandung glukosa. Konsumsi yang berlebihan tentu dapat menaikkan berat badan. Jadi, jangan sampai ilmu dan berat badan kita bertambah sekaligus karena cokelat. Dengan membiasakan diri hidup sehat tentu kesegaran pikiran akan terjaga dan dapat menambah semangat belajar kita setiap hari.

5. Komitmen
Sebagai mahasiswa tentu kita berkomitmen untuk menuntut ilmu sebaik mungkin di Universitas kita yang tercinta ini (baca: Universitas Indonesia). Dengan mengingat komitmen kita untuk selalu menuntut ilmu tentu kita dapat memahami makna ilmu yang kita pelajari sehingga bersemangat dalam mempelajarinya.

6. Motivasi
Berbagai motivasi membuat kita telah berada di jenjang akademis kita saat ini dan motivasi itulah yang telah membuat kita bersemangat belajar dalam menempuh berbagai tes masuk ini. Jika kita merasa down dalam belajar, ingatlah kembali motivasi kita saat menghadapi tes masuk. Entah itu untuk membuat orang tua kita bangga, menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh atau ingin menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa kita ini. Ingatlah motivasi-motivasi tersebut, sehingga kita bisa selalu mendapat spirit baru dalam mereguk indahnya ilmu di universitas kita tercinta ini.

Tips-tips di atas hanya beberapa tips yang mungkin dan semoga efektif bagi teman-teman sekalian.
Sebenarnya masih ada yang lain sih, tapi cukup itu saja dulu. Kalau ada tambahan, bisa ditanggapi..

Created: July 3, 2009

Read more...

Fluktuasi Perasaan



Hampa itu menyergapmu seketika, membuatmu mendekap kedinginan tanpa mampu berkata banyak. Hujan di luar tak mampu mengalahkan rasa hampa yang menyergapmu sejak tadi, meski kau tahu, hujan ini begitu deras, sejak tadi kau diam dan membisu di sini.

Kau tak pernah tahu alasannya, sangat absurd dan abstrak, yang jelas kau tahu bahwa karena perasaan itulah kau ada di sini, ke dalam situasi seperti ini, terpojok kedinginan bukan karena hujan di luar tetapi karena perasaan-perasaan yang entah sejak kapan teronggok di hatimu.

Perasaan itu sangat ingin kau tinggalkan. Kau pun tahu kau pernah merasa bahagia karena perasaan itu, tetapi sebagian hatimu menolaknya, menyatakan bahwa itu hanyalah bahagia yang semu. Bahwa meninggalan perasaan itu akan lebih baik bagi dirimu, dan kau pun tahu hati tak pernah berdusta.

Rintik hujan terakhir telah jatuh, gemuruh deras yang tadinya kau dengar perlahan menghilang. Rasa sepi makin menjadi, hening yang mencekam. Entah kenapa ada sebagian dirimu yang nyaman dengan perasaan itu, engkau pun tak pernah tahu mengapa.

Tanpa sadar, kau telah merasa kehilangan, bahkan ketika hal itu bukan seharusnya menjadi milikmu. Kau bersikeras untuk menghilangkan perasaan yang selama ini kau curahkan padanya, perasaan yang aneh tetapi begitu tulus. Kau tidak ingin menuntut apapun darinya, kau sudah cukup senang dengan kondisi seperti ini. Tak ada yang perlu diubah, pikirmu..

Sekarang kau merasa aneh pada dirimu sendiri. Takjub sekaligus resah bagaimana perasaanmu begitu fluktuatif. Kau menganggapnya hanya sahabat yang baik dan bisa membuatmu merasa nyaman, kemudian ada perasaan yang lebih di dalam dirimu kepadanya, dan kini kau dihadapkan pada kehampaan dan kesunyian atas apa yang telah kau pikir dan kau rasakan selama ini.

Banyak hal yang berkelebatan di pikiranmu dan juga di hatimu. Tentang mengapa hal ini terjadi? Mengapa perasaanmu bisa sampai seperti ini? Dan bagaimana perasaan-perasaan itu dapat memengaruhimu sejauh ini? Hanya pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalamu tanpa tahu jawaban sesungguhnya. Tetapi, sungguh kau tahu bahwa bukan jawaban dari pertanyaan itu yang kau butuhkan saat ini.

Sesuatu harus bisa kau lakukan untuk mengatasinya, pikirmu. Dan pada akhirnya kau memutuskan untuk membiarkannya apa adanya, membiarkan perasaanmu terus berfluktuasi seperti itu dan berharap kehampaan dan kesunyian itu tersingkir darimu tanpa tahu konsekuensi apa yang akan menantimu kelak…

Created: December 17, 2009

Read more...

Bayangan



Tertawa dengannya membuat penatmu hilang, meruap entah kemana. Senyum darinya membuatmu lupa segala lelah yang berada di pundakmu. Hanya dengannyalah waktu serasa berhenti untukmu, hanya untukmu seorang. Kamu pun tertarik dengan daya magis yang dimilikinya.

Kamu selalu ingin dekat dengannya, menyita perhatiannya, melempar senyum ke arahnya, atau hanya sekedar mengedarkan pandangan ke arahnya hingga akhirnya kamu bisa pulang ke rumah dengan hati lebih tenang.

Kini kamu berada di dalam dilema. Hatimu menyukainya. Pikiranmu menolak dengan segala konsekuensi logisnya. Kamu mengerti seluruhnya. Kedekatan dengannya memang telah membuatmu berada di frekuensi yang berbeda, frekuensi dimana dekat dengannya menjadi suatu kebiasaan yang menyenangkan sekaligus menenangkan dan bahkan menjadi suatu kebutuhan. Kamu sangat mengetahuinya, karena perasaan itu selalu menyergapmu di setiap waktu..

Kamu selalu mendamba untuk dekat dengannya, mencuri detik-detik dimana ia bercerita hanya padamu, tersenyum hanya padamu dan tertawa bersamamu. Sebuah detik dimana tatapan mata kalian bertemu dan makna hati kalian seketika terkuak. Detik dimana suara hatimu dan hatinya terhubung, sehingga hatimu bebas bercerita dengan bahasanya sendiri. Kamu ingin agar dia memiliki perasaan yang sama denganmu.

Apakah kamu akan bersikeras atau hanya sebatas pengharapan itu hanya kamu yang tahu. Cinta tak akan tumbuh dan berkembang ketika kamu terlalu bersikeras dan memaksakan egomu. Cinta laiknya tumbuhan yang perlu ditanam dengan baik, dirawat dengan diberi pupuk dan disiram air hingga ia bisa tumbuh tinggi dan mampu menaungimu sekarang. Cinta takkan pernah tumbuh bila batinnya terbelenggu. Dan hingga kini kamu hanya dapat berharap dan mengubur harapan itu dalam-dalam..

Tetapi kamu mengetahui hal itu salah, kamu mengerti bahwa perasaan halus seperti itu tak layak untuk dipendam dan dikubur hidup-hidup. Suara hatimu betul-betul menolaknya. Dan kamu memutuskan untuk menceritakan apa yang kamu rasakan kepadanya. Sama sekali tak ada tujuan yang kamu inginkan atau untuk kamu raih, melainkan hanya untuk menyampaikan perasaan hati yang telah menjadi bahasa hatimu dengan hatinya selama ini, sebuah bahasa tanpa kata-kata yang hatimu dan hatinya bisa mengerti.

Perasaanmu bebas, jiwamu tak terkekang dan yang selama ini kamu anggap Cinta yang telah bersemayam di hatimu semenjak dekat dengannya juga tetap berada di sana. Kamu menceritakannya tanpa beban, sungguh penuh kebebasan di setiap detilnya..
Harapanmu tentu belum sirna. Ia masih bersemayam di sana. Harapan-harapan dimana dia mendekapmu hangat seraya berkata bahwa ia memiliki perasaan yang sama sepertimu. Itulah harapanmu kini dan entah akan bertahan hingga kapan.

Namun, bukan itu yang terjadi. Keheningan tiba-tiba muncul dan menyergap kalian hingga kalian sendiri bingung akan hal itu. Kalian sibuk dengan pikiran masing-masing dan memutuskan untuk tidak menghiraukannya lagi.

Kini, harapan itu hanyalah sebuah bayangan, bayangan nyata yang ada di depanmu tetapi takkan pernah bisa kamu raih karena itu hanyalah bayangan. Dan kamu tahu bayangan itu terbentuk karena adanya cahaya di belakangmu, cahaya halus yang berasal dari perasaan-perasaan. Karena bayangan takkan ada tanpa adanya cahaya…

Created: December 13, 2009
Read more...

Rintik...


Rintik hujan..
Merintih lemah, menghempas sepi
Tiga sisi penuh makna, sudut-sudut mengesankan
Jatuh dengan lesu, namun tegar tak terbendung

Terpaan dingin mampu menguatkannya
Kelu, tanpa ada rasa yang melarut
Namun, jiwanya adalah wadah kekuatan
Muara segala keindahan

Read more...

Setitik Pengetahuan Seribu Makna



Semesta alam t'lah bersabda
Menjadikan suatu negeri surga

Suburnya tanah
Segarnya air
Sejuknya udara
Hangatnya cahaya

Read more...

Aurora



Kilatan cahaya itu hanya terdapat di dalam memori..
Indah berkilau,..
Namun dingin membekukan

Menyeret alam pikiran ke ruang-waktu dalam dimensi yang berbeda

Namun,..
Cahaya itu jatuh bebas tak bermassa

Membentuk tirai laksana aurora...

Read more...